[PROXMOX] Installasi Proxmox dan Cloud Host Router Mikrotik. - Bahrian Network

bahriannetwork.id

Post Top Ad

demo-image

[PROXMOX] Installasi Proxmox dan Cloud Host Router Mikrotik.

Share This

Assalamualaikum.Wrb.
Hallo kawan selamat datang di blog Networking Indonesia yaitu blog yang membahas seputar IT di Indonesia dan didunia.Pada postingan ini saya akan membahas tentang Installasi VPS (Virtual Private Server).

Apa sih VPS?
Virtual Private Server (VPS) adalah server pribadi yang keseluruhan resource-nya hanya digunakan oleh satu pengguna saja dan tidak dipengaruhi oleh pengguna lain. Pengguna dapat mengelola secara penuh semua konfigurasi dan resource yang ada pada VPS dan melakukan apa pun yang diinginkan. 
Teknologi yang digunakan VPS adalah virtualisasi hardware server fisik yang kemudian dibagi menjadi beberapa resource berbeda. Disebut virtual karena pembagian ini dilakukan dengan menggunakan software sehingga dalam satu server fisik bisa terdapat beberapa VPS yang dijalankan.
Jika diibaratkan lingkup perumahan, maka server fisik merupakan kompleks dan VPS adalah rumah yang Anda tempati.  Ruang-ruang yang ada di rumah, seperti tempat parkir, ruang tamu, ruang tidur, dapur, taman, dan lain sebagainya, digambarkan sebagai Random Access Memory (RAM), Central Processing Unit (CPU), disk space, dan bandwidth.  Rumah beserta ruangannya tidak terpengaruh oleh rumah yang lain. Segala bentuk aktivitas hanya dilakukan di dalam rumah.
Fungsi VPS apa ajh ya?
1. Server Website (Web Hosting) 
Apa itu VPS sebagai server website?. Sebagian besar VPS digunakan untuk mengeksekusi halaman website atau disebut juga sebagai layanan web hosting. Pengguna akan menggunakan VPS di saat layanan mereka membutuhkan resource yang lebih tinggi. Biasanya sampai melewati batas penggunaan resource sehingga layanan hosting tidak dapat memenuhi permintaan. Sebagian besar pengguna yang menggunakan VPS adalah para developer yang memiliki klien atau perusahaan dengan load tinggi. Meskipun ada juga pribadi yang menggunakan layanan VPS karena traffic website yang dikelolanya sudah sangat padat. 
2. Sebagai File Hosting 
Apa itu VPS hosting?. Selain file halaman website, VPS juga menyimpan file-file pribadi agar dapat diakses menggunakan jaringan internet di mana saja. Sebagian besar file hosting diperbolehkan pada layanan VPS saja dan tidak diizinkan pada layanan hosting karena hanya akan membebani server dan tentu saja mengganggu pengguna lain. Besarnya kapasitas penyimpanan pada VPS tergantung pada paket yang digunakan pengguna. Semakin besar disk space, semakin mahal pula biaya berlangganan per bulannya. 
3. Server Remote Desktop 
Sebagian pengguna memanfaatkan VPS sebagai mesin yang menjalankan bisnis mereka. Pengguna yang menerapkan ini akan menaruh bot di dalam server. Bot akan menjalankan perintah yang sudah ditanamkan secara otomatis dalam rentang waktu tertentu. Ketika Bitcoin masih menjadi pembicaraan yang hangat , banyak pengguna mencoba menggunakan VPS untuk menambang BitCoin. Namun, hampir semua penyedia layanan VPS melarang penggunaan untuk tujuan seperti itu karena akan membuat server berada pada posisi load yang tinggi dalam waktu lama.
4. Layanan VPN 
Beberapa pengguna memanfaatkan layanan VPS untuk dijadikan server Virtual Private Network (VPN). VPN adalah sambungan koneksi pribadi dan hanya bisa digunakan oleh pengguna terdaftar yang memiliki username dan password untuk melakukan sambungan. VPN membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antarperangkat. Server VPN ini dapat berupa komputer atau VPS yang sudah terinstall VPN server di dalamnya. 
5. Hosting Aplikasi 
Terkadang developer melakukan pengembangan dan pengetesan aplikasi yang sedang dikembangkannya menggunakan VPS yang dimanfaatkan sebagai hosting aplikasi. VPS juga dapat digunakan untuk membangun custom mission critical software tanpa harus mengeluarkan biaya yang tinggi.
6. Mesin Percobaan 
Pada proses pengembangan website, terkadang Anda harus melakukan pengetesan yang mencakup kebutuhan sistem yang akan dijalankan. Dengan adanya VPS, segala bentuk kekurangan dapat diubah secepat mungkin. Selain itu, spesifikasi ini akan memudahkan pengembang untuk menggunakan hosting yang sesuai dengan kebutuhan website dan sistem. 
7. Backup Server Utama 
Semua server rentan terhadap kehilangan data. Hal itu bisa terjadi karena adanya kesalahan konfigurasi bahkan pembobolan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Tujuan ditambahkannya backup server adalah untuk menyimpan data terakhir server secara up-to-date Sehingga ketika terjadi masalah yang tidak diinginkan pada server utama, akan ada backup server yang bisa di-restore sewaktu-waktu

Berikut Bahan-Bahannya:
1. VMware
Screenshot_186
2.Iso Proxmox
Screenshot_1

Berikut Konfigurasinya.
Pertama kita download iso proxmox terlebih dahulu, untuk mendownload kalian bisa buka di link https://www.proxmox.com/en/downloads jika sudah kalian bisa klik Proxmox VE (Virtual Enviroment).
Screenshot_1

Installasi Proxmox di VMware
Pertama kita buka VMware > kita buat mesin virtual baru dengan klik Create a New Virtual Machine.
Screenshot_16
Kita pilih Custom (Advance) karena jika kita pilih Typical itu berarti otomatis akan terbuat mesinnya yang akan direkomendasikan sesuai laptop, tetapi jika kita pilih Custom itu kita bisa menentukan berapa size RAM,hardisk dll. > klik Next.
Screenshot_17
Kita klik Next saja.
Screenshot_18
Kita pilih Installer disc image file(iso) > kita masukan iso proxmox yang baru saja didownload dengan klik browse dan kita cari iso yang baru di download jika sudah dimasukan klik next.
Screenshot_19
Untuk Guest OS nya kita pilih Linux > Version kita pilih Other Linux sesuai gambar > klik next.
Screenshot_20
Kalian namakan mesin virtualnya sesuai keinginan kalian yah > klik next.
Screenshot_21
Untuk konfigurasi processor saya akan memberi 2 processor > klik next.
Screenshot_22
Kita beri size memory virtualnya 1520 mb > klik next.
Screenshot_24
Untuk Network koneksinya kita pilih Use bridged networking yang berarti mesin virtual kita langsung terhubung ke internet > klik next.
Screenshot_25
Untuk kontrol type kita biarkan saja > klik next.
Screenshot_26
Kita pilih type disknya sesuai rekomendasi saja > klik next.
Screenshot_27
Kita pilih Create a new virtual disk > klik next.
Screenshot_28
Untuk kapasitas disk nya kita berikan 100 GB > klik next.
Screenshot_29
Kita klik next saja.
Screenshot_30
Kita bisa cek terlebih dahulu konfigurasi yang baru kita buat > klik finish.
Screenshot_31
Kita jalankan mesin virtualnya dengan klik Power On.
Screenshot_32
Disini kita pilih Install Proxmox VE.
Screenshot_33
Maka akan muncul pop up, klik ok jika kita sudah mengaktifkan VM (Hardware virtual) pada bios.
Screenshot_34
Disini ada deskripsi EULA (End User Aggreement) > kita klik i Aggree.
Screenshot_35
Pada Hardisknya kita biarkan default > klik Next.
Screenshot_36
Kita pilih Negara dan Zona Waktu sesuai tempat kalian berasal, disini saya memilih Indonesia > klik Next.
Screenshot_37
Kita masukan password yang akan kita gunakan nanti. Kita masukan email yang aktif ya yang kita miliki > klik Next.
Screenshot_38
Kita masukan Hostname untuk Proxmoxnya jangan lupa kalian tambahkan pve di depan hostnamenya > untuk ip address kita biarkan saja sesuai yang kita dapatkan dari internet > klik Next.
Screenshot_39
Jika sudah kita bisa melihat lagi ringkasan konfigurasi proxmox yang sebelumnya kita buat, jika sudah yakin kita bisa klik Install.
Screenshot_40
Proses Installasi sedang berjalan tunggu hingga selesai.
Screenshot_41
Jika sudah selesai kita akan mendapatkan alamat untuk mengakses Proxmox di Browser > klik Reboot untuk selesaikan Installasinya.
Screenshot_42

Verifikasi
Kita masukan alamat (https://ipaddress:8006 yang kita dapatkan di proxmox untuk mengakses proxmox di browser kalian > klik Hide Advance > klik Procced to.
Screenshot_43
Kita login dengan username default yaitu username: root dan password sesuai yang kalian buat tadi > klik log in.
Screenshot_44
Muncul pop up yang memberi peringatan bahwa tidak ada subskripsi yang valid > klik ok.
Screenshot_185
Dan ini adalah tampilan dari Proxmox VE.
Screenshot_45

Install CHR Mikrotik di Proxmox.
Pertama kita masuk ke halaman mikrotik dulu berikut alamatnya https://mikrotik.com/download > kita cari di bagian Cloud Hosting Router > klik kanan yang di bagian RAW disk versi stable (6.47) dan kita salin link Addressnya.
Screenshot_46
Kita masuk ke Proxmox > klik pada PVE > klik tombol Console.
Screenshot_47
Jika sudah masuk ke Console kita update terlebih dahulu > masukan perintah apt-get update.
Screenshot_48
Install paket Unzip untuk mengekstrak file ZIP yang akan kita download dengan perintah apt insall unzip.
Screenshot_49
Kita akan download CHR yang kita sudah copy link dengan gunakan perintah wget masukan perintah wget https://download.mikrotik.com/routeros/6.47.2/chr-6.47.2.img.zip.
Screenshot_50
Kita akan ekstrak file yang baru kita download dengan perintah unzip chr-6.47.2.img.zip.
Screenshot_51
Kita cek dulu informasi qemu dari img CHR dengan perintah qemu-img info chr-6.47.2.img.
Screenshot_52
Secara default size virtual itu 64mb > kita bisa ubah sesuka hati, disini saya akan ubah menjadi 100GB dengan perintah qemu-img resize chr-6.47.2.img +100G dan qemu-img info chr-6.47.2.img.
Screenshot_53
Kita masuk ke Proxmox > klik Create VM.
Screenshot_54
Kita masukan nama untuk VM Mikrotik > klik Next.
Screenshot_55
Di bagian OS kita pilih opsi Do not use any media > kita pilih type linux dan versi kernel linux sesuai gambar > klik next.
Screenshot_56
Di bagian system kita biarkan default > klik Next.
Screenshot_57
Pada bagian Hard disk kita akan tentukan Bus Device dengan jumlah 1 > untuk size Disknya kita beri 1 GB saja > klik next.
Screenshot_58
Pada bagian CPU kita sesuaikan kemampuan laptop yah > disini saya memberi 1 socket dan 1 core > klik next.
Screenshot_59
Untuk RAM kita beri 512 GB karena mikrotik tidak menggunakan Ram banyak > klik next.
Screenshot_60
Untuk Networknya kita biarkan default > klik next.
Screenshot_61
Jika sudah kita klik Finish.
Screenshot_62
Jika sudah di buat, kita akan masuk ke console Proxmoxnya > import disk CHR ke VM yang baru dibuat dengan masukan perintah qm importdisk 100 chr-6.47.2.img local-lvm.
Screenshot_63
Jika sudah dimasukan disk image ke dalam VM yang baru dibuat > klik menu hardware > doubleclick pada Unused Disk.
Screenshot_64
Kita pilih disk yang baru kita import > klik add.
Screenshot_65
Kita bisa me-detach disk yang sebelumnya karena sudah tidak terpakai > klik hardisk yang sebelumnya > klik detach di bagian atas.
Screenshot_67
Klik Yes.
Screenshot_68
Berikutnya kita masuk ke bagian options dan kita doubleclick pada Boot Order.
Screenshot_69
Kita pilih Disk 'Disk 'scsi0' > klik ok.
Screenshot_70
Dan kita matikan kvm hardware virtualization.
Screenshot_71
Jika sudah kita bisa atur networknya dengan model inter E1000 dan kita bisa bridge ke vmbr0 > klik bagian hardware > klik Network Device.
Screenshot_72
Kita tentukan Bridge ke vmbr0 > Masukan model intel E1000 > klik ok.
Screenshot_73
Kita Jalankan mesin VM nya dengan klik Start.
Screenshot_74
Jika sudah jalan kita bisa klik tombol Console.
Screenshot_75
Masuk dan login dengan user dan pw default mikrotik yaitu login:admin dan password:(kosongkan).
Screenshot_76
Kita bisa cek dulu apakah kita mendapatkan ip DHCP atau tidak dengan masukan perintah ip dhcp-client pr dan jika dapet kita akan menghapus ip DHCP-Clientnya dengan masukan perintah ip dhcp-client remove numbers=0.
Screenshot_77
Kita akan mengkonfigurasi ip address, gateway dan dns server > untuk konfigurasi ip address kita masukan perintah ip address add address=192.168.42.122/24 interface=ether1 > Kita konfigurasi gateway dengan masukan perintah ip route add gateway=192.168.42.129 > kita akan konfigurasi DNS server dengan masukan perintah ip dns set servers=192.168.42.129,8.8.8.8 allow-remote-requests=yes.
Screenshot_79
Kita tes dengan melakukan ping Gateway, 8.8.8.8 dan google.com, jika reply berarti konfigurasi  berhasil.
Screenshot_80

Verifikasi CHR
Windows 10
Pertama kita matikan firewall dari laptop dengan masuk ke Control panel > System and Security > Windows firewall > klik Turn Windows Defender Firewall On or Off.
Screenshot_81
Matikan kedua firewall baik Private Network atau Public Network > klik ok.
Screenshot_82
Kita buka CMD > kita melakukan perintah ping ke ip Mikrotik yang berada di Proxmox.
Screenshot_83

Proxmox
Kita lakukan ping ip Mikrotik di Proxmox > buka Console Proxmox dan lakukan ping ke ip Mikrotik.
Screenshot_84
Oke itu saja Konfigurasinya cukup mudah bukan hehe, jika ada yang ingin di tanyakan bisa coment dibawah.Sekian Wassalamaualaikum.Wrb.

Comment Using!!

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages

Night Mode