[PROXMOX] Konfigurasi OpenVZ di Server Proxmox - Bahrian Network

bahriannetwork.id

Post Top Ad

[PROXMOX] Konfigurasi OpenVZ di Server Proxmox

Share This

Assalamualaikum.Wrb.

Halo kawan selamat datang di blog Networking Indonesia yaitu blog yang membahas seputar IT di Indonesia dan didunia.Pada postingan ini saya masih membahas tentang Server  Proxmox yaitu konfigurasi OpenVZ di Proxmox.

 

Apa itu OpenVZ ?

OpenVZ merupakan virtualisasi pada tingkat OS (Operating System) yang berbasis pada kernel Linux yang telah dimodifikasi yang memungkinkan sebuah server fisik untuk menjalankan beberapa instances yang disebut containers, virtual private server (VPS), atau Virtual Environments (VE). Istilah yang lebih umum digunakan adalah container. Container sering dianalogikan dengan chroot atau jail, tetapi container jauh lebih baik dalam hal isolasi, kemananan, fungsionalitas, dan manajemen resources. 

OpenVZ terdiri dari sebuah kernel Linux khusus dan beberapa user-level tool. OpenVZ sangat portabel, tidak mengandalkan dukungan VT pada CPU, sehingga tersedia untuk sejumlah type CPU termasuk x86, x86-64, IA-64, PowerPC dan SPARC Virtualisasi-OS ini sangat berbeda dengan produk-produk Virtualisasi-Hardware/Mesin seperti VMWare, VirtualBox, KVM, maupun Xen. Dalam OpenVZ Anda hanya dapat melakukan virtualisasi Linux di Linux.

Kelebihan OpenVZ 

  1. Bisa overselling. (sehingga bisa mendapat spesifikasi tinggi). 
  2. Hemat biaya. 
  3. Dapat disetup dengan mudah (jumlah proses, penggunaan memory, penggunaan CPU, penggunaan disk dan lain-lain yang dapat dirubah-rubah dalam kondisi VPS tetap running). 

Kekurangan OpenVZ 

  1. Jika kalian menggunakan resource berlebih, maka kalian dapat mempengaruhi kinerja VPS lain yang berada dalam satu host yang sama, sehingga beberapa ISP biasanya langsung melakukan suspend terhadap VPS yang nakal seperti ini. 
  2. Di OpenVZ kalian hanya dapat menginstall linux dengan berbagai distro saja. Kalian tidak bisa menginstall sistem operasi lain seperti windows. 
  3. Beberapa setting dibatasi node. 
  4. Tidak mendukung SWAP.

 

Software yang dibutuhkan

1.VMWare


 

 

 

 

 

 



2. Putty


 

 

 

 

 

 

 


Berikut Konfigurasinya :

A. Menghilangkan Notifikasi error "Invalid Subscription".

Kita akan menghilangkan notifikasi error tersebut, notifikasi itu memberitahukan bahwa kita tidak memiliki skripsi yang valid terhadap proxmox.Oke kita akan mulai konfigurasinya.

Kita Jalankan Server Proxmoxnya, kita remote dengan putty masukan ip server proxmox untuk meremot server proxmoxnya.

Kita login dengan user root dan pass yang telah dibuat sebelumnya.

Kita akan membuat backup untuk file konfig utama, masuk ke directorynya dngan perintah cd /usr/share/javascript/proxmox-widget-toolkit/ > kita buat backup dengan masukan perintah cp proxmoxlib.js proxmoxlib.js.backup.

Jika sudah di backup kita Edit file tersebut dengan perintah nano proxmoxlib.js > tekan CTRL+W selanjutnya ketikan "if (data.status" > tekan enter.

Ubah tulisan if (data.status (== 'Active') jadi kita hapus tulisan (data.status (== 'Active' dan kita ganti dengan tulisan "false" > simpan.


Restart Server proxmox supaya Konfigurasi berjalan dengan perintah systemctl restart pveproxy.service.

Kita akan menguji nya apakah notifikasi error masih muncul atau tidak, tetapi sebelum melakukan pengujian kita hapus Data browser yang kita gunakan > klik icon titik tiga di pojok kanan atas > klik settings.

Scroll dan kita klik Clear Browsing Data.

Klik tombol Clear Data untuk menghapus data pencarian dan Data pencarian.

Kita kembali login ke server proxmoxnya, masukan user dan password yang telah ditentukan.

Maka pop up No Valid Subscription sudah tidak ada lagi berarti kehidupan yang lebih layak dan baik telah ditemui di server proxmox.



B. Membuat Contrainer(CT) pada Proxmox

Kita expand dari VPS Proxmox yaitu pve,vps,dsb > klik Local(pve) > klik Template untuk mendownload template OpenVZ debian buster.

Kita akan pilih OS yang ingin kita gunakan > disini saya memilih Debian 10 Buster > klik Download.

Tunggu proses loading downloadnya hingga selesai dan ditandai dengan tulisan "TAKS OK".

Kita buat Container nya > klik tombol Create CT.


Masukan Hostname dan password untuk Container yang ingin dibuat > klik next.

Kita pilih Template yang sudah didownload > klik next.

Berikan kapasitas Root-Disk 16 GB saja > klik next.

CPU nya kita berikan 1 cores > klik next.

RAM/memory disini saya berikan 512Mb karena debian ini tidak memerlukan memory yang besar > klik next.

Berikan ip address untuk mesin Container nya > klik next.

Berikan Domain dan DNS yang ingin kita gunakan > klik next.

Jika sudah merasa yakin akan konfigurasi pembuatan CT > klik finish.

Tunggu proses loadingnya hingga selesai yang akan ditandai dengan tulisan "TAKS OK".

C. Me-Clone Container.

Kita clone Container yang baru kita buat > klik kanan pada Containernya > klik Clone.

Masukan Hostname untuk containernya > klik Clone.

Clone lagi untuk mesin Containernya yang digunakan untuk Samba Server, klik kanan pada Containernya > klik Clone.

Masukan Hostname untuk containernya > klik Clone.


 

D. Konfigurasi DNS Server-Container 1

Pertama kita akan konfigurasi DNS di Container 1, jalankan mesinnya dengan klik Start > klik Console.

Login dengan user: root dan password yang sudah dibuat sebelumnya.

Perbarui repositorynya dulu dengan masukan perintah apt-get update.


Install paket yang dibutuhkan DNS yaitu Bind dan Net-tools dengan masukan perintah apt install bind9 net-tools.

Ubah file named.conf.local > kita tambahkan zone DNS, masuk ke directory bind dengan perintah cd /etc/bind > kita edit file named.conf.local dengan perintah nano named.conf.local > dan kita tambahkan zone forward dan reverse sesuai gambar yah > simpan.

Copy kan file zone forward dan reverse ke file buatan kita yang sudah kita tentukan, masukan perintah cp db.local tekadje dan cp db.127 ip.

Edit file zone forward DNS dengan masukan perintah nano tekadje > ganti localhost dengan domain > masukan ip address server.

Edit file zone Reverse DNS dengan masukan perintah nano ip > ganti localhost dengan domain > masukan ip oket ke-4.

Edit file options dengan masukan perintah nano named.conf.options > kita isikan Forwarder nya dengan DNS 8.8.8.8 > ubah dnssec-validation menjadi "no".

Edit file resolv masukan perintah nano /etc/resolv.conf > kita tambahkan name server dan domain yang kita gunakan.

Kita Restart mesin DNS nya agar konfigurasi dapat berjalan dengan perintah /etc/init.d/bind9 restart.

 

Verifikasi

=> Debian

Ping Domain kita dan pastikan reply ya, jika reply berarti konfigurasi DNS berhasil dan jika tidak reply berarti gagal  konfigurasinya.

=> Windows

Pada Client Windows kita ping ke ip address debian dan Domain yang sudah dibuat sebelumnya, kita ping menggunakan CMD yah.


E. Konfigurasi Ajenti Control Panel-Container 2

Jalankan mesin clone yang dikhususkan untuk konfig ajenti dengan klik Start > klik console.

Karena tadi mesin ini merupakan clone dari mesin pertama berarti kita harus ubah ipnya agar tidak terjadi bentrok dengan ip mesin 1, ubah ip nya tetapi masih dalam satu range yah dengan ip sebelumnya > untuk ubah ip edit file interfaces dengan masukan perintah nano /etc/network/interface > Ubah ip nya yang masih dalam satu range.

Restart network ip dengan masukan perintah /etc/init.d/networking restart > cek ip nya dengan perintah ip a.

Tambahkan repository masukan perintah nano /etc/apt/source.list > tambahkan repository berikut :

deb http://kebo.vlsm.org/debian/ buster main contrib non-free 
deb http://kebo.vlsm.org/debian/ buster-updates main contrib non-free 
deb http://kebo.vlsm.org/debian-security/ buster/updates main contrib non-free

Update repositry supaya repository tetap ter-update masukan perintah apt-get update.

Install paket yang dibutuhkan DNS yaitu Bind dan Net-tools dengan masukan perintah apt install bind9 net-tools.

Ubah file named.conf.local > kita tambahkan zone DNS, masuk ke directory bind dengan perintah cd /etc/bind > kita edit file named.conf.local dengan perintah nano named.conf.local > dan kita tambahkan zone forward dan reverse sesuai gambar yah > simpan.

Copy kan file zone forward dan reverse ke file buatan kita yang sudah kita tentukan, masukan perintah cp db.local tekadje dan cp db.127 ip.

Edit file zone forward DNS dengan masukan perintah nano tekadje > ganti localhost dengan domain > masukan ip address server.

Edit file zone Reverse DNS dengan masukan perintah nano ip > ganti localhost dengan domain > masukan ip oket ke-4.

Edit file options dengan masukan perintah nano named.conf.options > kita isikan Forwarder nya dengan DNS 8.8.8.8 > ubah dnssec-validation menjadi "no".

Edit file resolv masukan perintah nano /etc/resolv.conf > kita tambahkan name server dan domain yang kita gunakan.

Kita uji dengan ping ke domain yang baru di buat dengan perintah ping tekadje-ajenti.id, pastikan reply yah.


Install paket gnupng yang digunakan untuk key dari repository ajenti, masukan perintah apt-get install gnupg.

Tambahkan key repository untuk ajenti dengan masukan perintah wget http://repo.ajenti.org/debian/key -O- | apt-key add -

Tambahkan repository ajenti ke mesin debian dengan masukan perintah echo "deb http://repo.ajenti.org/debian main main debian" | tee -a /etc/apt/sources.list.

Update reposiroty nya masukan perintah apt-get update.

Download file .deb python-imagingnya masukan perintah wget http://lauchpadlibrarian.net/333146932/python-imaging_4.1.1-3build2_all.deb

Install file python dengan .deb masukan perintah dpkg -i python-imaging_4.1.1-3build2_all.deb

Install paket Ajenti dengan masukan perintah apt install ajenti.

Tunggu hingga proses selesai dan ditandai dengan key certificate dari Ajenti.


Verifikasi

Untuk memverifikasi kita bisa menggunakan perintah ping, lakukan perintah ping ke ip address debian dan domain di CMD Client.

Masuk ke Browser > ketikan url yaitu http://domain kalian:8000 dengan port 8000 yah > klik Hide Connection > Klik Proced to *****.

Login ajenti dengan user root dan passwordnya admin.

Ini adalah tampilan ajentinya, tetapi disini saya putih semua karena terjadi bug terhadap mesin debian busternya.


F. Konfigurasi Samba Server-Container 3

Pertama kita jalankan mesin Samba servernya, klik start > klik console.

Karena tadi mesin ini merupakan clone dari mesin pertama berarti kita harus ubah ipnya agar tidak terjadi bentrok dengan ip mesin 1, ubah ip nya tetapi masih dalam satu range yah dengan ip sebelumnya > untuk ubah ip edit file interfaces dengan masukan perintah nano /etc/network/interface > Ubah ip nya yang masih dalam satu range.


Restart network ip dengan masukan perintah /etc/init.d/networking restart > cek ip nya dengan perintah ip a.

Update repositorynya masukan perintah apt-get update.

Install paket yang dibutuhkan DNS yaitu Bind dan Net-tools dengan masukan perintah apt install bind9 net-tools.

Ubah file named.conf.local > kita tambahkan zone DNS, masuk ke directory bind dengan perintah cd /etc/bind > kita edit file named.conf.local dengan perintah nano named.conf.local > dan kita tambahkan zone forward dan reverse sesuai gambar yah > simpan.

Copy kan file zone forward dan reverse ke file buatan kita yang sudah kita tentukan, masukan perintah cp db.local tekadje dan cp db.127 ip.

Edit file zone forward DNS dengan masukan perintah nano tekadje > ganti localhost dengan domain > masukan ip address server.

Edit file zone Reverse DNS dengan masukan perintah nano ip > ganti localhost dengan domain > masukan ip oket ke-4.

Edit file options dengan masukan perintah nano named.conf.options > kita isikan Forwarder nya dengan DNS 8.8.8.8 > ubah dnssec-validation menjadi "no".

Edit file resolv masukan perintah nano /etc/resolv.conf > kita tambahkan name server dan domain yang kita gunakan.

Kita uji dengan ping ke domain yang baru di buat dengan perintah ping tekadje-samba.co, pastikan reply yah.

Install paket Samba masukan perintah apt install samba.

Pada saat proses installasi akan muncul tab seperti berikut > pilih NO karena kita akan atur smb.conf sendiri > biarkan defaultnya ajh.

Masuk ke directory samba dengn perintah cd /etc/samba > buat backup untuk file smb.conf dengan masukan perintah cp smb.conf smb.conf.backup.

Edit file smb.conf dengan perintah nano smb.conf > scroll sampe paling bawah dan tambahkan kata kata berikut : 

[file-network.net]

path= /home/samba/filenetwork

valid users = filenetwork

writeable = yes

browseable = yes

guest ok = no

Buat folder baru bernama samba di directory /home/ masukan perintah mkdir /home/samba > buat user yang menuju directory /home/samba/filenetwork/ dengan perintah useradd -m -d /home/samba/filenetwork filenetwork.

Daftarkan user filenetwork menjadi user samba dengan perintah smbpasswd -a filenetwork.

Cek Konfigurasi nya apakah sudah terdaftar atau blm di samba dengan masukan perintah testparm > tekan enter untuk melihat detailnya.

Masuk ke directory /home/samba/filenetwork dengan perintah cd /home/samba/filenetwork > buat file untuk verifikasi samba dengan perintah touch file-test.

Restart samba dengan masukan perintah /etc/init.d/samba-ad-dc restart.


Verifikasi

Lakukan ping terhadap ip server samba dan domain samba melalui CMD di Windows Client.

Tekan CRTL+R > ketikan "\\tekadje-samba.co\file-network.net.

Masukan login user dan password yang sudah di buat sebelumnya.

Jika ada file yang sudah dibuat sebelumya berarti samba kalian berhasil dan dapat di akses.

Oke itu saja konfigurasinya cukup panjang bukan hehe, bila ada yang ingin ditanyakan bisa coment dibawah dan bila ada kesalahan kata atau step mohon di maafkan sekian Wassalamualaikum.Wrb.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages

Night Mode